5 Keunikan Etiket Makan di Berbagai Penjuru Dunia

Di berbagai daerah di dunia pasti mempunyai budaya atau etiket makan yang berbeda-beda. Biasanya mereka memiliki sejarah atau mitos untuk etika makan yang sudah turun menurun mereka lestarikan. Beberapa etika mungkin akan mengejutkan Anda atau membuat Anda mengerutkan dahi, tetapi lebih baik melakukan dan mengetahuinya sebelum anda risih dengan pandangan mata yang membuat Anda kikuk saat Anda mengetahui bahwa hal tersebut tabu dilakukan. Untuk menghilangkan kekikukan Anda, kami telah merangkum beberapa dalam artikel ini



1. Jangan membalikkan hidangan ikan di China
Jika Anda berkesempatan pergi ke China, terutama daerah Selatan China dan Hongkong atau bahkan mempunyai acara makan malam bersama kerabat yang kebetulan beretnis China, jangan sekali-kali membalikan hidangan ikan untuk mengambil daging yang masih utuh. Menurut orang China, ikan melambangkan kemakmuran, membalikkannya sama dengan menolak berkah dan akan bernasib buruk. Beberapa Nelayan China menganggap, jika ada seseorang yang membalikkan ikan tersebut, maka mereka pantang untuk mengambil sisa dagingnya karena menurut kepercayaan mereka itu akan membuat perahu mereka terbalik di masa datang.
Salah satu solusi yang bisa Anda lakukan adalah, mengangkat tulang-tulang dari ikan tersebut sehingga Anda dapat mengambil bagian ikan yang masih utuh di bagian bawah piring. Untuk menghindari geger budaya seperti ini, beberapa restoran China menghilangkan sisi ikan paling bawah dan menaruhnya menjadi hidangan penghias di piring yang sama,. Beberapa membuat bola-bola dari daging ikan tersebut dan meletakannya sebagai hiasan, tentunya yang Anda dapat nikmati.
2. Hindari memakan hidangan dengan tangan di Chili
Budaya beragam, jika kebanyakan di kawasan Asia memperbolehkan makan dengan tangan (tanpa alat bantu sendok dan garpu) maka di Chili hal ini dijadikan hal yang tabu. Di Chili, walaupun itu memakan kentang goreng, Anda akan disiapkan peralatan makan entah itu sendok dan garpu atau garpu dan pisau, tergantung dengan kebutuhannya. Hal ini hanya persoalan kesopanan dan budaya barat, khususnya Eropa.
3. Di Prancis, hindari memotong hidangan salad Anda dengan pisau atau garpu
Untuk etika dan kesopanan, hindari memotong hidangan salad Anda menggunakan pisau dan garpu. Lebih baik Anda membuat potongan yang terlalu besar dengan cara melihat dengan bantuan garpu. Di beberapa restoran di Prancis hal ini tidak menjadi masalah tetapi lebih baik menghindarinya daripada anda kikuk dengan pandangan mata yang melihat itu sebagai ketidaksopanan.
4. Bersihkan piring Anda sampai tidak tersisa atau sisakan sebagian
Di beberapa tata krama suatu daerah seperti Fillipina, Kamboja, Kore dan Thailand, menghabiskan hidangan yang ada di piring menandakan bahwa tuan rumah tidak menyajikan makanan yang cukup. Menanggapi hal tersebut, tuan rumah akan menambahkan makanan pada piring anda sampai pada akhirnya Anda akan menyisakan sedikit setelah anda benar-benar kenyang. Lain halnya dengan tata krama di Jepang, jika Anda berhasil menghabiskan hidangan di piring menandakan bahwa Anda memang benar sudah selesai (atau kenyang) dan menghargai masakan tuan rumah tersebut.
5. Di Korea, pada saat orang yang lebih tua menawarkan minum, terimalah dengan dua tangan
Hal ini selain etika di meja makan juga untuk menghormati orang yang lebih tua. Saat menerima tuangan minuman Anda harus berdiri dan memegang gelas anda dengan kedua tangan lalu anda diharuskan untuk mengalihkan pandangan jauh dari tetua yang menuangkannya dan menyeruput minum tersebut pelan-pelan, jangan pernah menolak minuman yang ditawarkan para tetua. Ada lagi yang harus dihindari pada saat makan dengan tetua dalam budaya Korea, jangan pernah menghabiskan makanan sebelum para tetua sudah selesai menghabiskannya.
sumber: uniknya.com
Posted by : Tania Giovani

Tidak ada komentar:

Posting Komentar